Cara Mempercepat Loading Website - Selain melakukan optimasi SEO on page, mempercepat loading website juga bisa dilakukan untuk meningkatkan performa, visibilitas, ranking, dan traffic website.
Kecepatan website merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap performa website, meskipun konten tetap menjadi indikator utama blog atau website berkualitas.
Performa website yang baik, ditandai dengan loading website yang cepat. Menurut Google, kecepatan loading website yang bagus dapat membantu meningkatkan traffic.
Bila kamu tidak mempertimbangkan kecepatan website, kali ini Googelio.com akan mengulas tentang mengapa kecepatan website itu penting, pengaruh loading terhadap traffic dan ranking website di search engine, serta tips mempercepat loading website.
Baca Juga : Kriteria Template Blog SEO Fast Loading Responsive
Apa Itu Kecepatan Website
Kecepatan website adalah waktu yang dibutuhkan oleh website memuat halaman, agar pengguna dapat melihat dan berinteraksi dengan konten dari sejak mulai mengklik hingga website menampilkan halaman secara utuh.
Selama pemuatan halaman atau page loading berlangsung, terjadi proses rendering yang membutuhkan sejumlah waktu. Pemuatan halaman yang lama, mengindikasikan kecepatan loading website yang buruk.
Google memberikan indikator kecepatan website dengan skor Data Web Inti atau Core Web Vital. Kamu bisa melihat skor Data Web Inti di Google Search Console untuk mengetahui apakah kecepatan loading website milikmu cepat atau lambat.
Mengapa Kecepatan Loading Website Penting?
Beberapa kriteria nilai performa halaman pada Data Web Inti (Vital Core Web) yaitu LCP atau Largest Contentful Paint, CLS atau Cumulative Layout Shift (Pergeseran Tata Letak Kumulatif), dan indikator terbaru (2023) adalah INP atau Interaction to Next Paint, merujuk pada sejumlah penelitian mengenai kecepatan loading website.
Bila website memenuhi nilai minimum Data Web Inti, kemungkinan pengguna meninggalkan saat pemuatan halaman relatif kecil, yaitu hanya 24%. Dimana rasio konversi web meningkat 1,3 % untuk Ferfetch pada setiap pengurangan 100 milidetik pada LCP.
Selain itu, dengan pengurangan CLS sebesar 0,2 mengalami peningkatan kunjungan halaman per sesi sebesar 15%, rasio pantulan berkurang sebesar 1,72, dan durasi setiap sesi menjadi lebih lama yaitu 13% (pada Yahoo! Japan).
Optimalisasi Web Inti juga meningkatkan pendapatan dari iklan sebesar 18%, serta kunjungan halaman menjadi 27%.
Agar performa website membaik dari aspek kecepatan loading, maka melakukan optimasi sangat diperlukan. Dari berbagai referensi diketahui bahwa website yang lambat loadingnya, akan lebih cepat ditinggalkan visitor, dan mungkin tidak akan kembali lagi ke blog tersebut.
Cek Kecepatan Website
Untuk mengetahui skor page speed, kamu bisa melakukan test kecepatan website melalui sejumlah situs. Beberapa situs untuk menguji loading website antara lain yaitu:
- Cek kecepatan website di GTMetrix.
- Cek kecepatan website di Pagespeed Insights.
- Cek Data Web Inti di web master Google Search Console (GSC).
Performa blog yang baik bila diukur dari aspek speed loading adalah skor 90 ke atas baik pada halaman homepage maupun halaman postingan. Pada GTMetrix dan Google Pagespeed Insight indikator performa blog dengan kecepatan loading yang bagus ditunjukkan dengan warna hijau.
Namun cek kecepatan halaman website di Pagespeed Insights lebih akurat, karena menunjukkan skor-skor Core Web Vitals dan apa saja yang membutuhkan peningkatan untuk menaikkan skor kecepatan loading situs.
Mengetahui Kecepatan Website Dengan Metrik Core Web Vitals
Kecepatan loading halaman website beberapa tahun terakhir telah menjadi salah satu indikator penting bagi Google, dan menjadi alasan utama mengapa robot perayap menempatkan website-website dengan Core Web Vitals yang bagus pada posisi tertinggi hasil pencarian di search engine.
Core Web Vitals merupakan sekumpulan metrik untuk mengukur pengalaman pengguna pada performa pemuatan, interaktivitas, dan stabilitas visual halaman.
Metrik Core Web Vitals terdiri atas:
- Largest Contentful Paint (LCP), adalah metrik Vital Web Inti untuk mengukur dan melaporkan waktu perenderan dari gambar atau blok teks. Metrik LCP didukung oleh metrik First Containtful Pain (FCP), yaitu metrik untuk mengukur waktu dari saat halaman mulai dimuat hingga saat bagian mana pun dari konten halaman ditampilkan di layar.
- First Input Delay (FID), yaitu metrik Core Web Vital yang stabil untuk mengukur respons beban karena mengukur pengalaman yang dirasakan pengguna saat mencoba berinteraksi dengan halaman yang tidak responsif. Saat ini metrik FID masih digunakan, sebelum metrik INP menggantikannya pada Maret 2024. Metrik INP atau Interaction to Next Paint adalah metrik yang mengamati latensi dari semua interaksi yang dilakukan pengguna dengan laman tersebut, dan melaporkan satu nilai yang semua (atau hampir semua) interaksinya berada di bawah.
- Cumulative Layout Shift (CLS), adalah metrik untuk mengukur stabilitas visual karena membantu mengukur seberapa sering pengguna mengalami perubahan tata letak yang tidak terduga. Metrik CLS didukung oleh metrik Time to First Byte (TTFB), yaitu metrik yang mengukur waktu antara permintaan sumber daya dan ketika byte pertama dari respons mulai tiba untuk membantu mengidentifikasi kapan server web terlalu lambat untuk menanggapi permintaan.
Cara Cek Kecepatan Website di PageSpeed Insight
Untuk mengetahui skor kecepatan loading website, pertama-tama buka halaman "https://pagespeed.web.dev/". Selanjutnya, masuukkan URL situs milikmu, baik URL homepage maupun salah satu halaman artikel.
Tunggu beberapa saat hingga proses pengujian selesai. Pastikan koneksi internet WiFi atau seluler milikmu stabil.
Ketika pengujian kecepatan halaman website selesai, skor cepat atau lambatnya waktu loading situs akan ditunjukkan dengan metrik Core Web Vitals.
Lalu berapa kecepatan halaman website yang bagus? Berikut adalah kriteria performa website pada aspek kecepatan loading, berdasarkan metrik Core Web Vitals hasil pengujian di PageSpeed Insight.
Largest Contentful Paint (LCP)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 2,5 detik)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (2,5 detik - 4 detik)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 4 detik)
First Contentful Paint (FCP)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 1,8 detik)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (1,8 detik - 3 detik)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 3 detik)
Bila website mampu memuat halaman yang terdiri atas teks maupun gambar dalam waktu kurang dari 2,5 detik dengan FCP kurang dari 1,8 detik, maka website tersebut memiliki kecepatan loading yang baik. Sementara kecepatan loading yang buruk bila waktu pemuatan halaman memakan waktu lebih dari 4 detik, dan FCP lebih dari 3 detik.
First Input Delay (FID)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 100 milidetik)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (100 milidetik - 300 milidetik)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 300 milidetik)
Interaction to Next Paint (INP)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 200 milidetik)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (200 milidetik - 500 milidetik)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 500 milidetik)
Website dengan kecepatan yang baik adalah bila skor kecepatan penundaan pertama (FID) kurang dari 100 milidetik, dan skor metrik INP kurang dari 200 milidetik.
Cumulative Layout Shift (CLS)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 0,1)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (0,1 - 0,25)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 0,25)
Website dengan skor CLS kurang dari 0,1 detik, adalah website yang dikategorikan memiliki kecepatan loading yang baik.
Time to First Byte (TTFB)
- Pemuatan Halaman Baik (≤ 0,8 detik)
- Pemuatan Halaman Memerlukan Peningkatan (0,8 detik - 1,8 detik)
- Pemuatan Halaman Buruk (> 1,8 detik)
Bila skor metrik TTFB kurang dari 0,8 detik, maka kecepatan loading website termasuk dalam kategori baik.
Baca Juga : Cek Skor SEO di SEO Checker Neil Patel.
Penyebab Loading Website Lambat
Setelah mengetahui skor pagespeed loading blog di GTMetrix dan Google PageSpeedInsight, kita akan disajikan berbagai item atau aspek yang mengalami masalah sehingga loading blog membutuhkan waktu yang lebih lama.
4 hal utama yang menjadi penyebab website lambat loading dan lama diakses ketika internetan di perangkat sehingga harus dioptimasi adalah :
- CSS & HTML
- Javascript Berlebihan
- Ukuran Gambar/Image terlalu besar
- Kualitas dan performa server dan hosting
Cara Mempercepat Loading Website
Mengatasi masalah kecepatan loading website sangat perlu dilakukan. Bila kamu memiliki website yang bermasalah dengan page speed, berikut adalah beberapa cara meningkatkan kecepatan website yang bisa dilakukan.
Mengatasi Loading Website Lambat Karena CSS & HTML
Masalah kecepatan loading website yang lambat, salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan kode CSS dan HTML. Website atau blog terbentuk karena adanya kode-kode CSS dan HTML.
Penggunaan kode CSS dan HTML ini ada yangberupa eksternal CSS/HTML maupun inline CSS. Beberapa diantara kode-kode CSS dan HTML tersebut ada yang tidak pernah penting, bahkan tidak berfungsi dan tidak memiliki dampak apapun terhadap website.
Menggunakan CSS/HTML yang tidak perlu, dan duplikat CSS/HTML, akan memperberat ukuran website dan loading terasa berat karena terjadi render blocking resources.
Cara mempercepat loading website yang diakibatkan pemakaian kode-kode CSS maupun HTML ini, antara lain yaitu meminifikasi atau memampatkan kode-kode tersebut dengan melakukan CSS Minify dan HTML Minify.
Menghapus kode-kode CSS maupun kode HTML yang tidak perlu, juga bisa mempercepat loading website.
Selain meminifikasi CSS dan HTML juga direkomendasikan untuk mengkombinasikan eksternal CSS dan internal CSS serta menghindari penggunaan eksternal CSS/HTML.
Mengatasi Website Loading Lambat Karena Javascript
Seperti halnya kode CSS dan kode HTML, kode javascript sering digunakan oleh pembuat situs untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu pada blog.
Tidak jarang kode-kode dengan ekstensi dot js (.js) ini disimpan di berbagai sumber lain selain blog/website kita (eksternal source). Ini akan menyebabkan loading blog terasa lebih lama, karena server harus mengakses dulu sumber penyimpanannya dan berakibat munculnya HTTP Requests. Selain itu, parsing kode Javasccript juga memakan waktu.
Untuk mengatasi masalah page speed website yang lambat karena Javascript, salah satu caranya adalah dengan menyimpan kode-kode tersebut di satu tempat/hosting saja sehingga server tidak menghabiskan waktu untuk mengakses banyak sumber.
Cara mempercepat loading website yang lambat akibat Javascript, juga dapat dilakukan dengan menghapus kode Javascipt yang tidak perlu.
Mengatasi Waktu Loading Website Yang Lambat Karena Gambar
Gambar atau image memberikan kesan menarik pada blog, namun bila menggunakan ukuran yang tidak tepat justru membuat loading blog jadi terasa lebih lama. Memasukkan gambar dengan dimensi atau ukuran besar akan membuat server lebih lama membuka halaman secara full.
Selain masalah ukuran, penggunaan image tanpa identitas menyebabkan blog jadi lebih lama terbuka utuh. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan gambar berukuran kecil, misalnya 30kb ke bawah.
Bila lebih dari 30kb, kamu bisa memampatkan atau mengompressnya terlebih dahulu menggunakan image converter online seperti PNG Converter dsb, atau melalui software photo editor.
Solusi lainnya adalah dengan menambahkan tag 'Alt' dan 'Src' pada setiap gambar baik di homepage maupun di postingan.
Nah, itulah beberapa penyebab speed loading yang lambat pada blog. Agar kita ketahui bersama bahwa semakin cepat waktu loading blog mengindikasikan performa blog tersebut tergolong mumpuni.